
Nama cemilan khas kota Semarang ini cukup unik, berasal dari cara mengolahnya. Ya, di plenet-plenet (tekan-tekan). Dan sekarang ini bisa dibilang sudah susah mencari penjual yang masih eksis. Beruntung masih nemu di Jl, Pemuda, penjual ini bisa dibilang adalah satu-satunya yang masih bertahan sejak dulu kala. Bayangkan, penjualnya mulai menjajakan cemilan ini dari masih muda, dan sudah menjadi langganan keluarga, bahkan sejak saya belum lahir!
Makanan ini berasal dari pisang kepok, yang dibakar/panggang sebelum diplenet menggunakan dua buah kotak kayu sehingga menjadi rata, dan diolesi mentega kemudian bisa saja langsung dimakan, atau dicampur dengan selai dan gula bubuk. Tergantung selera lah..Sangat sederhana cara membuatnya, tapi rasanya memang lezat. Tidak akan cukup satu tangkap saja untuk menikmatinya, apalagi dimakan saat udara dingin...hmmm. Kalo ke Semarang, jangan lupa cari ya!