
Konsep makan DIY (Do It Yourself) bisa dibilang bukan barang baru, shabu-shabu atau hot pot adalah contoh implementasi konsep itu. Kemudian konsep menikmati makanan itu diadaptasi oleh penemu Pepper Lunch, Mr. Kunio Ichinose, dengan mengembangkan menu makan daging (steak) dengan cara memasak sendiri (grill) diatas hot plate yang dipanaskan terlebih dahulu di suhu 260C selama 70 detik. Panas itu mampu bertahan selama 20 menit, dan cukup waktu bagi orang untuk memasak dan mencampur masakan dengan bumbu yang tersedia (garlic/honey)
Daging yang dimasak itu disajikan dengan berbagai campuran, mulai dari nasi, sayuran, telur bahkan saus kari. Menunya jadi macam-macam, ada Beef Pepper Rice, Curry Beef Pepper, Rib Eye Steak, dll. Resto Pepper Lunch di Jakarta salah satunya ada di Plaza Indonesia, berada di lantai dasar, didominasi oleh warna kayu dan kaca yang lebar. Di beberapa bagian dindingnya dipasang LCD TV yang memutar cara memasak dan mengolah makanan sebelum disantap. Sangat membantu bagi mereka yang baru pertama kali makan disana.
Hari itu saya memilih menu andalan mereka, Beef Pepper Rice, yang terdiri dari sayatan daging sapi, yang disajikan dengan nasi yang bagian atasnya tertutupi oleh jagung. Setelah sibuk memasak dan mencampur dengan bumbu -bumbu, mulailah menyantapnya dan memang rasanya cukup nikmat. Pilihan bumbu ada dua : garlic untuk yang menyukai asin dan honey bagi yang suka manis. Tapi bisa juga dicampur keduanya supaya menghasilkan rasa yang lebih unik. Haik!
No comments:
Post a Comment